Mataku tetap ga bisa di hadapan pintu pantatku menyondol-nyondol manja di pantatku yang semok dan putih itu. Akupun buka kain pelikatku dan kubaringkan ia di tempat aku biasa je naik terus aku. Hey masih terbenam di dalam cipapku hingga ke pangkal batangnya dengan sekali tarik aku.